Friday, January 31, 2014

Rekayasa Hujan Kekurangan Pesawat

SPREISHOP - "Satu pesawat hanya bisa terbang dua kali dalam satu hari, padahal agar rekayasa efektif minimal enam kali terbang dalam sehari," kata dia kemarin.


Walhasil, BPPT hanya mampu mengurangi 22 persen curah hujan di Jakarta, di bawah angka yang ditargetkan, yakni 35 persen, seperti tahun lalu.Pada 2013, menurut Heru, rekayasa cuaca berjalan efektif karena BPPT mendapat bantuan tiga unit pesawat Hercules.


Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, TNI Angkatan Udara menarik satu pesawatnya karena penebaran garam dapur berpotensi merusak burung besi tersebut. "Bahan NaCl sangat halus. Walau setiap hari dicuci, masih ada yang tertinggal di sela-sela sayap dan badan pesawat sehingga berkarat," katanya.


Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto membantah jika instansinya disebut enggan meminjamkan pesawat terbang untuk membantu proses rekayasa hujan. Sejumlah pesawat TNI, termasuk Hercules, ujarnya, saat ini sedang digunakan untuk membantu korban bencana alam, seperti di Manado, Sulawesi Utara.


Hadi menegaskan, TNI dan BPPT sudah menjalin kerja sama untuk melakukan modifikasi cuaca. "Buktinya, kami meminjamkan 1 unit pesawat Hercules dan 1 unit helikopter, serta 2 regu kru pesawat," kata dia kemarin. Satu pesawat Hercules, ujar Hadi, mampu terbang 1-4 kali sehari.


Meski demikian, Hadi mengatakan, TNI siap menambah jumlah pesawat.


Untuk melakukan rekayasa cuaca, Heru mengimbuhkan, lembaganya mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk memodifikasi cuaca sejak 14 Januari hingga 14 Maret 2014.

No comments:

Post a Comment