Jakarta - "Dari 36 ribu kiloliter per bulan yang digunakan Freeport, 21 ribu
kiloliter di antaranya berasal dari Pertamina," kata Direktur Utama
Pertamina Karen Agustiawan seusai penandatanganan Letter of Intent
jual-beli High Speed Diesel di kantor pusat Pertamina kemarin.
Menurut Karen, selama lebih dari 50 tahun menangani distribusi
bahan bakar minyak, baru kali ini Pertamina menjalin kontrak dengan
Freeport. Untuk itu ia berharap, pada kerja sama lainnya nanti, pasokan
Pertamina untuk Freeport bisa bertambah.
"Jadi, jangan sungkan-sungkan jika menurut Freeport ada pelayanan
Pertamina yang belum memenuhi standar, kami pasti memenuhi spesifikasi
teknis," ujar Karen.
Menurut Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina, Hanung Budya,
kontrak tersebut baru dimulai pada Januari 2014. Kontrak berlangsung
selama 3 tahun, dan dievaluasi setiap tahun. Perpanjangan kontrak
dilakukan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi kinerja pasokan setiap
tahunnya.
Meski baru resmi menyalurkan solar pada Januari mendatang, Hanung
mengatakan uji coba pengiriman akan dilakukan pada dua bulan mendatang.
Dalam uji coba, Pertamina mula-mula akan mengirimkan kargo pertama
dengan kapasitas 10 ribu kiloliter.
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik Sutjipto, mengatakan
kerja sama antara kedua pihak ini merupakan bentuk dukungan pembangunan
daerah. "Jadi kami memang bukan sekadar perusahaan tambang, tapi juga
bisa berperan untuk pembangun di daerah, tentunya juga terkait dengan
masalah energi," ujar dia.
Rozik juga berharap kerja sama Pertamina terkait dengan pasokan
solar bisa lebih luas lagi. Alasannya, ke depan ia memiliki rencana
mengembangkan pabrik semen dan hydro power. "Dengan begitu, industri
akan bertumbuh," ujar dia. AYU PRIMA SANDI
No comments:
Post a Comment